Cari Blog Ini

Laman

Rabu, 25 Agustus 2010

Bupati Asahan Pinta Petani Pertahankan Kakao


Kisaran, MAHARDIKA
   Perkebunan rakyat percontohan untuk tanaman kakao (coklat) di Kabupaten Asahan bakal bergeser ke Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan. Dimana sebelumnya sejak zaman orde baru, kebun-kebun kakao unggulan itu bermula dari Kecamatan Air Batu dan Kecamatan Air Joman dengan luas areal 11.100,20 Hektare, total produksi pertahun 10.672,70 ton.
   Rencana pergeseran lokasi perkebunan kakao rakyat yang akan dibina menjadi kebun percontohan oleh Pemkab. Asahan ini, terungkap saat kunjungan Bupati Asahan, Drs. H. Taufan Gama Simatupang, MAP di Masjid Nurul Firdaus, Dusun V Sumber Sari, Desa Sumber Harapan, Kecamatan Tinggi Raja, baru-baru ini.
   “Saya berharap agar masyarakat tetap mempertahankan potensi daerah ini dengan membudidayakan tanaman kakao,” ungkapnya menegaskan, dalam rangkaian Safari Ramadhan hari ke empat sejak dirinya secara resmi dilantik sebagai Bupati Asahan periode 2010-2015.
   Penegasan itu, disampaikan oleh Taufan mengingat salah satu komoditi andalan Kabupaten Asahan, selain sawit, karet, dan kelapa adalah juga kakao. “Ada empat jenis komoditi andalan yang dimiliki Kabupaten Asahan dan harus tetap dipertahankan. Salah satunya kakao,” katanya yang bertekad akan menjadikan Desa Sumber Harapan sebagai daerah percontohan petani kakao.
   Guna mendukung proses berkembangnya tanaman kakao di desa tersebut, Taufan berjanji kepada masyarakat setempat bahwa pada APBD Tahun 2011 nanti, pihaknya akan segera membenahi sarana jalan yang bisa menghubungkan beberapa kecamatan melintasi Desa Sumber Harapan itu. Baik dari Sumber Harapan menuju Desa Tanjung Alam, Sei Alim Hasak di Kecamatan Sei Dadap meupun menuju Kecamatan Air Batu. Karenanya setiap kegiatan safari ramadhannya, dalam tim selalu dibawa Staf dari Dinas Pekerjaan Umum untuk melihat lebih dekat kondisi jalan di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Asahan.
   “Saya sangat tahu bahwa banyak petani kakao yang berhasil meningkatkan taraf perekonomian keluarganya di desa ini. Maka kalau sudah berhasil, jangan tinggalkan kakao,” jelasnya sembari mengakui banyak persoalan yang dihadapi oleh petani kakao. Namun dirinya meyakini lambat laun kendala itu akan dapat diatasi.
   Kepada masyarakat, yang sudah mengalih fungsikan lahan tanaman kakaonya kepada tanaman kelapa sawit, ia menyarankan untuk tetap melakukan investasi jangka panjang di lahan tersebut. Yakni menanam tanaman pohon Mahoni disela-sela tanaman kelapa sawit. “Setelah 20-25 tahun, investasi itu akan sangat menguntungkan,” ungkap lelaki yang akrab dipanggil Buya ini. (red)

Tidak ada komentar: