Cari Blog Ini

Laman

Sabtu, 28 Agustus 2010

Sampuraga (3)


Diselidiki Sebagai Daerah Panas Bumi

Oleh : Aziz AR Panjaitan

   Potensi panas bumi di sekitar Sampuraga, baik di Desa Sirambas maupun di Desa Longat, ternyata pernah diselidiki. Hal ini sebagaimana Proceeding Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan dan Non Lapangan tahun 2007 Pusat Sumber Daya Geologi, yang copy datanya diperoleh BATAK POS.
   Bahwa saat itu, tim yang terdiri dari Asep Sugianto, Bakrun, dan Dendi Surya Kusuma yang tergabung dalam Kelompok Program Penelitian Panas Bumi, telah melakukan penyelidikan terpadu daerah panas bumi Sampuraga serta menghasilkan satu makalah ilmiah.
   Dikatakan dalam abstract (sari) makalah itu, bahwa telah dilakukan penyelidikan panas bumi secara terpadu meliputi geologi, geokimia, dan geofisika (gayaberat, magnetik, dan geolistrik) di daerah panas bumi Sampuraga pada tahun 2007. Kenampakkan gejala panas bumi secara umum terdapat di graben (terban) Panyabungan yang merupakan bagian dari Sesar Besar Sumatera.
   Kenampakkan panas bumi tersebut meliputi fumarol dan mata air panas dengan suhu masing-masing sekitar 97°C (derejat celicius) dan 97-100,8°C (derejat celicius). Suhu bawah permukaan (reservoar) berdasarkan geotermometer geokimia Na-K-Mg sekitar 230°C (derejat celicius). Hasil dari penyelidikan memperlihatkan luas daerah 2 prospek sekitar 10 KM dengan estimasi potensi energi panas bumi sekitar 115 MWe (Mega Watt equivalent) dan termasuk ke dalam kelas cadangan terduga. Cukup potensial dan lumayan besar jika dibanding perkiraan total potensi energi panas bumi di Indonesia sekitar 28.112 MWe atau setara dengan 12 milyar barel minyak bumi.
   Sehingga berpotensi atau memungkinkan di daerah tersebut terdapat sistem panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Salah satunya sebagai sumber energi listrik melalui PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi).
   Dalam diskusi kelanjutan makalah ini, indikasi adanya gejala panas bumi di daerah Sampuraga ditunjukkan oleh munculnya manifestasi panas bumi permukaan berupa mata air panas dan fumarol yang tersebar di daerah Sampuraga, Longat, Roburan Lombang dan Roburan Dolok.
   Aktivitas vulkanik pada umur Pliosen-Plistosen menghasilkan beberapa struktur yang membentuk sesar menangga (graben). Salah satu sesarnya adalah sesar Sirambas yang memicu terjadinya terobosan sebagian magma ke permukaan dan menghasilkan tubuh intrusi dasit. Tubuh intrusi inilah yang diperkirakan berfungsi sebagai sumber panas (heat source).
   Namun dalam data-data lainnya menyebutkan, bahwa untuk memastikan kalau daerah ini memiliki potensi yang cukup untuk di eksplorasi panas buminya sebagai PLTP, perlu penelitian lebih lanjut dan lebih serius lagi. Tentunya tidak terlepas dari dukungan dan keseriusan pemerintahan setempat serta dukungan masyarakat sekitar. (Bersambung)

Keterangan Photo

AIR PANAS: Salah seorang pengunjung (25/7) memotret satu titik sumber panas bumi di lokasi Sampuraga 1, Desa Sirambas. (photo/ red)

Tidak ada komentar: