Cari Blog Ini

Laman

Sabtu, 28 Agustus 2010

Sampuraga (2)


Lokasi Sirambas Tidak Terawat

Oleh: Aziz AR Panjaitan

   Bukti menandakan kalau Lokasi Sampuraga di Desa Sirambas, Mandailing Natal (Madina) ini, dahulu sangat terkenal dan banyak dikunjungi orang masih terlihat. Bekas botol minuman, seperti botol plastik air mineral, bungkus rokok, bungkus makanan ringan dan sampah non organik lainnya yang tidak bisa hancur di makan tanah itu, masih banyak berceceran di sekitar lokasi.

   Tempat itu sangat sunyi, meskipun hari itu hari Minggu, 25 Juli 2010. Namun di lokasinya masih terlihat tanda-tanda yang menceritakan legenda Sampuraga. Begitu juga dengan relif di dinding batu yang catnya mulai pudar. Termasuk gubuk berdinding bambu serta beratap daun kelapa, yang dahulunya digunakan warga setempat berjualan telur dan pisang yang siap direbus para pengunjung di sumber air panas ‘Sampuraga’, kini tinggal bangkai kekayuan yang lapuk.

   Titik-titik sumber air panas juga tidak seperti dahulu lagi. Bahkan di kolam-kolam yang di klaim dalam legenda itu sebagai kuali masak horja/ pesta Si Sampuraga, airnya sudah mengering serta dipenuhi sampah non organik. Padahal dahulu ada belasan titik sumber air panas aktif yang dapat digunakan pengunjung merebus telur dan pisang. Kini hanya tinggal satu kolam berukuran sedang yang tanpak aktif dan masih berasap, meski luapan gelegak airnya sangat kecil.

   Padahal jika lokasi potensi alam ini dikelola dengan baik dan benar, banyak sumber pendapatan yang dapat digali. Mulai dari pengembangan pariwisata air panas hingga pengelolaan panas bumi menjadi sumber pembangkit listrik tanaga panas bumi (PLTP). Khusus untuk lokasi pariwisata, lokasi ini sangat potensial dibuat kolam-kolam pemandian, terlebih berdampingan dengan lokasi aliran sungai irigasi berair tawar dan dingin.

   “Pemerintah dan masyarakat setempat harusnya mau melihat potensi di daerah ini dengan objektif. Karena jika potensi panas bumi ini dibiarkan, sangatlah disayangkan. Lokasi ini adalah anugerah Allah Subhanahuawataala yang harus dimanfaatkan dengan cara positif demi sebesar-besar kemakmuran rakyat sekitarnya,” kata Edisyam yang kemudian diamini Ibnu Azhar, salah seorang pengunjung asal Asahan yang juga Alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, saat mendampingi penulis mengitari lokasi Sampuraga di Desa Sirambas. (Bersambung)

Keterangan Photo

SIRAMBAS: Lokasi Sampuraga 1 di Desa Sirambas yang sudah tidak terawatt, semak dengan rumput dan ilalang yang menutupi keindahan objek wisata ini. (photo/ red)

Tidak ada komentar: